Kamis, 16 Juli 2009

TENTANG CINTA DAN PERKAWINAN

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,

"Apa sebenarnya cinta itu?

Apakah saya bisa mendapatkannya?"

Gurunya menjawab, " Ada ladang gandum yang luas didepan sana .

Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,

kemudian ambillah satu saja ranting.

Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap

paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama,

dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,

dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan,

tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana ,

jadi tak kuambil ranting tersebut.

Saat kulanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari

bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi,

jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya

"Gurunya kemudian menjawab " ya… itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,

"Apa itu perkawinan?

Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab " Ada hutan yang subur didepan sana .

Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh)

dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.

Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi,

karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun menjawab, "berdasarkan pengalamanku sebelumnya,

setelah menjelajah hampir setengah ladang,

ternyata aku kembali dengan tangan kosong.

Pada kesempatan ini, aku lihat pohon ini yang kurasa tidaklah buruk-buruk amat,

jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.

Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“

Gurunyapun kemudian menjawab, "ya… itulah perkawinan"

Cinta semakin dicari, semakin tak ditemukan

Cinta adanya di dalam lubuk hati,

ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih...

Ketika pengharapan dan keinginan berlebih akan cinta,

maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun didapat,

dan tidak dapat dimundurkan kembali...

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur

Terimalah cinta apa adanya

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta

Adalah proses mendapatkan kesempatan

Ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada,

maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.

Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan,

maka sia-sia lah waktumu mendapatkan perkawinan itu,

karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya...